Seharusnya, malam itu kita tidak bertemu, jika hanya menambah jumlah rindu.
Tapi, kita telah telanjur saling bertukar sunyi,
Hingga lengan-lengan kecemasan, hanya menuntun kita kepada pelukan perpisahan yang tidak mampu untuk kelabui.
Memang, perpisahan ini hanya sementara, seperti senja yang setiap petang didekap semesta; meremang, lalu kembali tiada.
Bukankah kita pernah melewati barisan rindu yang teramat panjang untuk dipuisikan? Dan kita, tidak pernah mendapatkan apa-apa, kecuali ketabahan dan air mata.
Lalu, apa guna menyerapahi sepi? Jika mengingatmu saja, telah cukup membuat segalanya menjadi sebaik-baik kita untuk selalu mencinta.
Kepada kamu, biarkan malam ini kita dipeluk oleh rindu, sampai detik waktu menjelma simpul bahagia yang menjadikan kita satu.
@satukatasaturasa