Aku masih yang dulu. Wanita penikmat senja; betah sendirian menatap cakrawala, melayang jauh. Tak ada yang berubah, hanya rinduku kepadamu sedikit bertambah. Ya, kamu; yang pernah memberikan sedikit waktu secercah rindu untuk menemaniku. Aku bahagia, meski hanya sesaat. Umpama senja yang beralih sangat cepat. Malam pun, mendekat.
Aku masih yang dulu. Wanita penikmat teduh; betah berlama-lama mendengarkan deburan ombak di pinggiran laut. Lagi-lagi tak ada yang berubah, hanya tempat dan suasana yang semakin tenang; lembut.
Tapi, yang dulu biarkanlah berlalu menjadi debu, menjadi abu. Tak perlu menyayangkan kisah ku yang terdahulu. Apa yang sekarang bahkan lebih utama, apa yang didepan mata jauh lebih berharga , daripada mengira-ngira masa yang telah tiada, masa yang takkan bisa kembali lagi. Kita buka kisah baru antara senja dan lautan yang mengundang hati.
Antara senja dan laut; kamu dan aku. Kita bertemu sepintas lalu, bayang-bayang pun melirik malu, menjadi saksi janji temu tanpa rencana terdahulu. Lantas apa yang ku pikirkan pun terjadi, secepat ini sedekat nadi. Kamu dan aku; memulai kisah yang baru.