Mengapa? Bukankah kita sudah saling mengenal satu sama lain? Bukankah kita sudah tahu sisi baik dan buruk satu sama lain? Bukankah katanya kita saling memahami antara satu sama lain? Lantas perihal menghindar, melangkah jauh yang bahkan tanpa meninggalkan suatu pesan apapun, mengapa bisa terjadi?Mengapa kita bisa menjadi seperti ini?
Apakah kita lelah dengan diri sendiri, ataukah lelah dengan keadaan yang terlalu rumit untuk dimengerti? Mungkinkah diwaktu sebelumnya, kita terlalu banyak menyayangkan hal-hal yang telah terlewatkan dengan sia-sia, terlalu banyak hal disekitar kita yang meminta untuk diperhatikan; sekalipun hanya sebentar saja? Apakah semua yang terjadi seakan tidak berarti dan perlahan menjadi terabaikan? Kenapa? Kenapa bisa begini, Kenapa bisa begitu, seakan semuanya tak kunjung membaik dan akhirnya salah satu diantara kita memilih untuk bersembunyi.
Harapan kita patah, yang dibangun dengan susah-payah sekalipun bahkan tidak bisa terselamatkan. Bukankah kita terlalu memaksa pada keadaan yang tidak memihak kepada siapapun ini? Kita yang sangat menginginkan keadaan untuk memihak dan membuat semua harapan kita terwujud, pada akhirnya harus menyerah. Lelah? iya, karena bertahan dalam memaksakan keadaaan yang sia-sia hanya akan menyebabkan kita terluka. Nyatanya semua keadaan ini tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, untuk mengendalikan diri saja kita masih amburadul begini, bagaimana nanti? Dengan harapan dan keadaan yang kelak dijalani? Kenapa kita seolah-olah berusaha menebak baik-buruknya keadaan yang akan terjadi dikemudian hari, tidakkah kita terlalu memaksakan semuanya harus berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan?