Saat itu tepat di awal bulan, kita dipertemukan kembali. Lewat pesan yang mengudara, lewat ava yang menyapa, lewat pesan dunia maya, kita kembali berbincang tentang ini dan itu, seolah ingin menghempaskan rindu dan membuang sekat yang terasa mengganggu.
Ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu, ada banyak hal yang ingin ku tanyakan. Namun, saat melihatmu baik-baik saja, bibirku bungkam. Aku terlalu bahagia melihatmu, aku terlalu senang karena mendapatkan kabarmu, hingga tak mampu berbicara. Cukup semua ku pendam, semua ku simpan dalam-dalam.
Selantaran pikiran dimasa depan mendadak memutar, "apakah kamu kembali untukku? Apakah kita akan menjadi satu?" Hati ini seolah kembali terbuka setelah sekian lama kututup rapat, semenjak kita usai. Ah, terkadang aku takut dengan harapan-harapan yang tidak memungkinkan.
Maaf, kemarin aku membuat sebuah kesalahan. Aku takut untuk mendengarkan, aku takut untuk menerima kenyataan, perihal rindu darimu, perihal kembalinya dirimu. Aku takut dengan semua kemungkinan yang bahkan tidak terealisasikan. Aku takut jatuh hati yang kesekian kalinya padamu; seseorang yang nyatanya telah berdua. Aku takut dengan harapan-harapan yang ku layangkan dimasa depan, tentangmu dan dia; pasanganmu.
Hatiku menjadi sedikit perasa, menjadi begitu peka. Mungkin karena aku terlalu lelah untuk percaya, pada rasa yang tidak ada pembuktiannya.
Jujur, rindu untukmu masih tetap utuh, tak kemana. Bahagia melihatmu, membuat aku menerka-nerka. "Benarkah kamu sudah tak lagi dengannya? Benarkah semuanya telah kamu tuntaskan, bahkan terhadap dia? Benarkah kamu kembali saat ini hanya untukku?" Entah apa yang sedang bermain dikepalaku, sampai-sampai aku terlalu kejam menanyakan ini, tapi tetap saja aku tidak se-berani itu untuk mengatakan dihadapanmu; aku cemburu.
Aku ingin menempatkanmu dimataku, tidak hanya dihati.
Aku ingin meraihmu, tidak hanya meng-angankanmu.
Aku ingin tetap dekat, meskipun aku tidak berani mendekatimu.
Aku ingin tentangmu selalu ada mem-bersamaiku.
Kuatkan aku saat berada dititik lemah ini.
Aku butuh kekuatan agar berani, aku butuh kekuatan agar bisa berdiri, aku butuh kamu agar bisa mengatakan; inilah yang aku inginkan, KAMU.
Memory on 4th to 15 October's 2019 || ilusisenja
Aku ingin meraihmu, tidak hanya meng-angankanmu.
Aku ingin tetap dekat, meskipun aku tidak berani mendekatimu.
Aku ingin tentangmu selalu ada mem-bersamaiku.
Kuatkan aku saat berada dititik lemah ini.
Aku butuh kekuatan agar berani, aku butuh kekuatan agar bisa berdiri, aku butuh kamu agar bisa mengatakan; inilah yang aku inginkan, KAMU.
Memory on 4th to 15 October's 2019 || ilusisenja